Earth’s atmosphere hits highest level of CO2 in human history

The concentration of carbon dioxide (CO2) — a greenhouse gas emitted when humans burn fossil fuels — in our planet's air has reached a distressingly high level that is unprecedented in human history.

Earth's atmosphere now has about 400 molecules of CO2 in every million molecules of air, the National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) announced.

Scientist Charles Keeling started monitoring rising CO2 levels at the Mauna Loa Observatory on Hawaii's Big Island in 1958 when the concentration was 317 parts per million (ppm).

The graph plotting this ascent is now known as the Keeling Curve.

Two instruments at Keeling's former observatory added the grim milestone of 400.03 ppm to that curve Thursday.

Back in the '50s, Keeling explained that rising CO2 would result in droughts, heat waves, higher sea levels and scarcer food supplies.

Keeling tried to alert the world to the disastrous effects of man-made global warming but his predictions went largely unheeded.

With recent disasters such as Hurricane Sandy, however, society appears ready to listen.

Veerabhadran Ramanathan, a professor of climate and atmospheric sciences, at the University of California, San Diego, told ABC News what Keeling feared will come to pass if humanity does not change course.

"If we can stabilize CO2 concentration below 450 ppm and reduce short-lived warming pollutants ... in the lower atmosphere," Ramanathan said, "we can cut the rate of warming during this century by two-thirds and sea-level rise from now until 2100 by one-third."

These actions and others like them, he explained, could save 4.5 million lives that are now lost to indoor smoke and outdoor pollution and save as much as 100 million tons of crops destroyed by ozone pollution.

"This would be the best legacy we can give to future generations and we are fortunate we still have time to accomplish this," Ramanathan said.

The earth has not experienced the current CO2 levels in 3 to 5 million years. The scientific community, hardly caught off guard by this number, has steadily observed CO2 levels escalate from 280 ppm since about 1780, the advent of the Industrial Revolution.

Konsentrasi karbon dioksida ( CO2 ) - gas rumah kaca ketika manusia membakar bahan bakar fosil - di udara planet kita telah mencapai tingkat menyedihkan tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia .

Atmosfer bumi sekarang memiliki sekitar 400 molekul CO2 dalam setiap satu juta molekul udara , National Oceanic and Atmospheric Administration ( NOAA ) mengumumkan .

Ilmuwan Charles Keeling mulai memantau meningkatnya kadar CO2 di Mauna Loa Observatory di Big Island Hawaii pada tahun 1958 ketika konsentrasi adalah 317 bagian per juta ( ppm ) .

Grafik merencanakan pendakian ini sekarang dikenal sebagai Curve Keeling .

Dua instrumen di Keeling mantan observatorium menambahkan tonggak suram 400,03 ppm untuk kurva yang Kamis.

Kembali di '50 , Keeling menjelaskan bahwa kenaikan CO2 akan mengakibatkan kekeringan, gelombang panas , permukaan air laut lebih tinggi dan persediaan makanan langka .

Keeling mencoba untuk mengingatkan dunia terhadap efek bencana buatan manusia pemanasan global, tetapi prediksi pergi sebagian besar diabaikan .

Dengan bencana terbaru seperti Badai Sandy , bagaimanapun , masyarakat tampaknya siap untuk mendengarkan .

Veerabhadran Ramanathan , seorang profesor ilmu iklim dan atmosfer , di University of California , San Diego , mengatakan kepada ABC News apa Keeling dikhawatirkan akan terjadi jika umat manusia tidak mengubah arah .

" Jika kita dapat menstabilkan konsentrasi CO2 di bawah 450 ppm dan mengurangi singkat polutan pemanasan ... di bagian bawah atmosfer , " kata Ramanathan , " kita dapat memotong laju pemanasan selama abad ini oleh dua pertiga dan kenaikan permukaan laut dari sekarang sampai 2100 pada sepertiga . "

Tindakan dan lain-lain seperti mereka , jelasnya , bisa menyelamatkan 4,5 juta nyawa yang sekarang kalah dalam ruangan asap dan polusi luar ruangan dan menyimpan sebanyak 100 juta ton tanaman hancur oleh polusi ozon .

" Ini akan menjadi warisan terbaik yang dapat kita berikan kepada generasi masa depan dan kami beruntung kita masih punya waktu untuk mencapai hal ini , " kata Ramanathan .

Bumi tidak mengalami tingkat CO2 saat ini dalam 3 sampai 5 juta tahun . Komunitas ilmiah , hampir tertangkap basah oleh nomor ini , telah terus mengamati tingkat CO2 meningkat dari 280 ppm sejak sekitar tahun 1780, munculnya Revolusi Industri .